Sabtu, 18 Februari 2017

Jurus Lima Subandar


Sebenarnya , masih banyak misteri yang melingkupi jurus lima Syahbandar.

Berikut ini adalah penjelasan sedikit dari hasil dialog kepada beberapa orang pendekar Syahbandar yang kemudian (mohon maaf) diramu berdasarkan pencerahan penulis pribadi yg didapat dari kemurahan Allah SWT.

Saya menghimbau kepada seluruh praktisi dan penerus syahbandar untuk menghayati jurus lima dalam latihannya, merenungkannya, mendiskusikannya, dan ikut mencari pemecahan misteri jurus lima Syahbandar. Mudah-mudahan hal tersebut akan menambah kemajuan bagi diri dan perguruan untuk pengamalan di masyarakat dan sambil terus menerus memohon ridho Allah.
Perlu diketahui bahwa saat ini di Jawa Barat saja banyak sekali para Pendekar Syahbandar yang hanya memakai jurus lima saja sebagai pegangannya dan juga pengajarannya. Bahkan, bila kita ingin dan kemudian minta diajarkan jurus lima tersebut akan sangat susah sekali mendapatkannya.
Bila kemudian telah didapat, kemudian belajar jurus jurusnya selanjutnya kita akan dibiarkan dalam kebingungan bagaimana cara untuk mempraktekannya dan memanfaatkannya dalam perkelahian. Atau bila dirasa sudah mendapatkan pencerahan akibat latihan dan praktek lapangan, dan sering kali timbul sesuatu berupa keanehan dan keajaiban. Kemudian terjadi pertentangan nurani, bagaimana kok bisa terjadi keanehan, apakah ada peran serta jin didalamnya ataukah memang hasil latihan tenaga murni manusia?,
Mungkin untuk sementara dapatlah diambil kesimpulan adalah bahwa semakin didalami

Jurus lima itu semakin kita merasakan banyaknya rahasia dan misteri yang terkandung didalamnya.

Oleh karena itu sebaiknya kita syukuri saja akan nikmat anugerah Allah ini, bila kita berhasil menemukan sekelumit manfaat dan pencerahannya, semoga dengan itu Allah SWT berkenan untuk membimbing kita dan memberikan ridhoNya kepada Jati Diri kita masing-masing.




JURUS KESATU SYAHBANDAR

Dikenal juga dengan istilah Keupeul, atau jurus Pancer. Maksudnya adalah jurus ini merupakan inti dari semua jurus. Jurus ini adalah jurs Isi Pengisian. Dari jurus inilah kemudian menjadi jalan bagi jurus yg lainnya. Dengan rumusan kata-katanya adalah Isi Satu salurkan Dua-Tiga-Empat-Lima. Atau Isi Satu salurkan Dua, tarik Tiga, liliwatan empat, angkat jatohan Lima.
Jurus Satu menjadi inspirasi jurus lainnya adalah demikian. Bila kita memohon kepada Allah SWT maka kita tengadahkan kedua tapak tangan keatas seperti berdo`a, saat itu rasakanlah kita mendapat suatu getaran yang kemudian kita ambil dengan menariknya perlahan posisi tapak tangan menjadi mengepal menuju kedada, dan turun sedikit kearah perut. Inilah yg disebut kejadian jurus satu dan pengisiannya. Pengisian getaran Ilahiah.

Dalam keterangan ma`rifat dijelaskan, jika memang sudah meresap maka jurus satu ini akan mampu menimbulkan bentuk lapisan hijab mencapai 11.000 hijab kedepan belakang kanan dan kiri (lebih kurang mencapai radius 220m)

Dan dari sinilah kemudian sering terjadi pencerahan pencerahan fisik maupun batin, yg kemudian dalam prakteknya dibuktikan, hasil melatih focus jurus ini (minimal 100x ulangan)

Selama 7 hari berturut-turut, akan mampu untuk menjadi tahan pukul, tahan sakit, tahan tendangan,tahan bacokan.


JURUS KEDUA SYAHBANDAR


Jurus kedua ini terjadi dari akibat melaksanakan jurus Satu secara terus menerus rutin. Prosesnya demikian , bila kita terus menerus mengisi diri, maka diri kita akan penuh dengan getaran. Getaran ini akan luber dan mencari jalan untuk keluar/mengalir (mirip ya dengan porinsip Hukum Thermodinamika II). Proses penyaluran inilah yang menjadi jurus Kedua Syahbandar. Dan ini sangat sesuai dengan prinsip prinsip “Menerima maka berakibat akan memberi” atau “Memberi maka berakibat akan menerima”.

Apa-apa yang kita dapatkan maka kita amalkan, apa-apa yg kita terima ada diantara bagian itu yg harus disedekahkan. Jadi hidup kita ini jangan menjadi orang yg menerima saja, tapi harus juga memberi.

Jurus kedua ini juga merupakan sikap mental Tauhid, yaitu dari sikap meolak kemungkaran, kejahatan, dll.


JURUS KETIGA SYAHBANDAR


Jurus ketiga ini terjadi seperti pada prinsip yg telah diterangkan pada jurus kedua yaitu bahwa bila kita memberi maka berakibat kita akan menerima atau menarik imbalannya. Karena kita juga butuh penerimaan.

Namun jurus ketiga ini dalam praktek dapat disebutkan sebagai pancingan

Sebagai jurus yg menyembunyikan jurus yg lain/ yg disembunyikan keluarnya

Dan dapat menjadi jurus eksekusi.

JURUS KEEMPAT SYAHBANDA

Jurus ini dikenal sebagRai liliwatan. Inilah dalam aplikasi beladiri yg paling banyak dikembangkan dan digabungkan kepada Kari dan Mahdi.
Keunikan jurus ini ialah dalam prakteknya mampu untuk manipulasi tenaga lawan bukan dengan tenaga kita, melainkan dengan tenaga lawan itu sendiri melalui prinsip meliwatkan. Dan menimbulkan ketidakseimbangan pada gerakan lawan.
Terjadinya jurus empat ini adalah akibat dari gerakan gerakan tarik tolak-tolak tarik,

Menimbulkan perputaran energi atau gerakan2 memutar/melingkar/rotasi.


JURUS KELIMA SYAHBANDAR

Jurus ini dinamakan juga dengan istilah angkat junjung. Terjadinya jurus ini bisa dilihat dari fenomena daya liliwatan/perputaran. Untuk gerak rotasi itu terbagi dua. Seperti pada sentrifugal dan sentripetal. Maksudnya akibat dari gerakan putar menyebabkan arah perputaran naik keatas(layaknya angin puting beliung). Atau gerakan putar yang menjatuhkan/menarik kebawah (layaknya pusaran air).
Pada gerakan yang kelima inilah kemudian diambil maknya akan filosofi peningkata iman dan taqwa dan bukannya peningkatan keatas menjadi sombong, angkatlah derajat, martabat diri dan orang lain.
Jurus kelima menjadi makna pujian, jika kita mengangkat-angkat (memuji) orang, yang berakibat oramg itu jadi sombong, mk akan dimakan oleh siapa saja yang tak akan tahan melihat kesombongannya. Inilah makna jurus kelima untuk memberi pelajaran kepada orang-orang yg zholim.



Selasa, 14 Februari 2017

Energi Jurus Nampon

ENERGI JURUS NAMPON TRIRASA JAGASATRU
Bandung, 23 Juni 2010
oleh : Ki H Sudrajat Handawinata - (Abah)


Jurus NAMPON Trirasa Jagasatru yang didapatkan diperguruan kita sangat dominan dari awal sampai akhir, terdiri dari jurus-jurus pencak silat uwa Nampon dikembangkan menjadi jurus tenaga dalam, oleh uwa KM. Thamin, yang mana jurus tenaga dalam trirasa ini merupakan jurus fisik dan non fisik yaitu :
1. Olah tubuh
2. Olah fikir
3. Olah rasa

Dengan hasil pengolahan ini, diharapkan akan membawa manfaat bagi setiap individu baik secara fisik dan non fisik, kebutuhan tubuh dan jiwa dalam rangka menopang kehidupan.
Khususnya tenaga dalam yang dilatih NAMPON TRIRASA adalah INNER POWER DEVELOPMENT, yang merupakan pelatihan untuk mengembangkan dan memanfaatkan inner power manusia yang masing-masing sudah dimiliki sejak lahir yang di berikan oleh TUHAN yang MAHA KUASA. Pelaku juga harus memiliki niat baik dan semangat yang kuat.

Niat baik dan semangat yang kuat adalah kekuatan tersendiri dalam menjaga konsistensi yang merupakan dasar-dasar persiapan seseorang dalam melakukan jurus.
SPIRIT JURUS for BODY, MIND, and SOUL tentang inner power yang diatas berdasarkan pemahaman trirasa/Abah adalah beberapa kemampuan awal yang bisa dibangun dengan meningkatkan energi melalui cara jurus yang baik dan konsisten.
Energi yang terdapat di dalam tubuh manusia adalah Human Bioelectro Magnet
Tubuh adalah sebagai transformer / media perubah dan pengembangan energi. Gerakan jurus yang menggesekkan telapak kaki ke bumi, disebabkan bagian bawah tubuh adalah pintu masuk sejumlah energi magnetik disebut juga energi pentanahan ke bumi / gravitasi.
Bagian atas kepala dan bagian belakang leher kita adalah pintu masuk enegi elektrik atau pentanahan ke langit maka gerakan jurus bagian atas untuk menambang energi listrik dari alam semesta.
Kesimpulannya Energi magnetic didapat dari bumi sedangkan Energi electric didapat dari alam semesta di atas bumi.
Jurus- jurus TRIRASA membangun Bioelectro magnet/energi secara serempak (gebreg) boleh dikatakan juga jurus bumi dan langit.
Energi yang dibangun dari inner power oleh perilaku jurus akan lebih potensial dibanding dengan orang rata-rata yang tidak terlatih.

Jadi manfaat jurus-jurus NAMPON adalah :
1. Menjaga kelangsungan regenerasi sel, dimana sekitar 53 triliyun sel-sel hidup membentuk satu tubuh manusia dewasa.
2. Meningkatkan kualitas cairan dilingkungan sel.
3. Memberikan energi pada sel dan menjaga kelangsungan regenerasi sel.
4. Memberikan perlindungan inti sel dari asam racun buangan.
5. Meningkatkan kemampuan sel untuk membuang toksin dan asam racun buangan.
6. Meningkatkan penyerapan oksigen dan penyerapan nutrisi.
7. Memberikan vitalitas untuk perbaikan sel itu sendiri.
8. Mengendalikan penyebaran kelenjar tiroid untuk mengatur keseimbangan metabolisme tubuh.

Dampak lain jurus Trirasa dan energi yang di peroleh dari hasil latihannya, kita akan mendapatkan beberapa kekuatan dan daya olehnya yang berdasarkan penelitian cara manusia berinteraksi dari kecil sampai tua yaitu dengan menggunakan daya-daya yang diperoleh seperti di bawah ini ;
1. meningkatnya kekuatan pikiran (POWER of MIND), karena keterampilan ini sangat dibutuhkan, sehingga energi yang di bangun dapat dikendalikan dengan kekuatan pikiran (enegy follow the mind).
2. meningkatnya daya khayal/imajinasi (POWER of imgination)
3. meningktanya daya hipnotis
4. meningkatnya daya telepati
5. meningkatnya daya Sugesti
Orang yang tidak terlatih, daya tersebut hanya memiliki kurang lebih 20% saja, sedangkan yang terlatih kemampuan itu bisa didapat diatas 20% secara seimbang atau bisa saja melatih secara khusus salah satu dari daya tersebut untuk kepentingan tertentu.

Manfaat lain secara umum :
1. Meningkatkan indera ke enam / intuisi.
2. Menigkatkan daya analisa pikiran.
3. Meningkatkan konsentrasi belajar dan mempercepat daya serap.
4. Meningkatkan kecerdasan otak / IQ.
5. Meningkatnya daya ketahanan tubuh seperti:
a) daya tahan kesehatan (imunitas),
b) menguatkan organ-organ didalam tubuh,
c) Mengurangi tingkat efek samping rokok dan minuman keras.
6. Mengurangi tingkat stress dan ketegangan otot.
7. Mengurangi faktor resiko penyakit jantung.
8. Memperlambat proses penuaan.
9. Memperoleh kebahagiaan hidup dengan ilmu yang kita miliki.

Kesimpulan mengenai faedah ilmu NAMPON TRIRASA ini adalah :
a) Faedah pada kesehatan dan kemampuan penyembuhan
b) Faedah bela diri tenaga dalam / soft self defence / keamanan dan keselamatan diri serta memproteksi terhadap benda maupun tempat.
c) Faedah dalam menghadapi kasus dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
d) Menunjang kestabilan jiwa dan raga , rasio dan emosi yang didukung dengan derajat spiritual yang mapan.

ASPEK ILMIAH
- Berdasarkan penelitian yang didapat dari internet oleh Universitas Victoria Melbourne Australia tahun 2000 tentang energi item human bioelectromagnet. Sesuai dengan cara latihan yang di berikan oleh uwa Nampon sejak tahun 1932.
- Lokakarya penyembuhan berbasis tenaga dalam dipandang dari sudut ilmu fisika oleh profesor Pantur Silaban 21 juni 2003 di Jakarta.
- Lokakarya Nampon Trirasa Penyembuhan alternatif berbasis tenaga dalam menggunakan teknik Nampon (topik : sehat dan sakit menurut medis bersama Dr. H.M sarengat, MM. 2001)

SIGNIFIKAN
Pelajaran-pelajaran yang di berikan perguruan “bukanlah untuk menciptakan suatu mukjizat, takhayul, dan keghaiban” melainkan setiap keterampilan maupun kemampuan yang didapatkan dikarenakan ketekunan murid / anggota dalam belajar dan latihan-latihan yang berdasarkan kekuatan niat baik dan konsisten terhadap pakem-pakem yang diberikan perguruan dengan tiada lepas dari mensyukuri segala nikmat yang telah di berikan yang Maha Kuasa.
Tiap- tiap manusia dilahirkan berpotensi memiliki inner power, kekuatan dalam / energi yang alami, yang apabila dibina atau dilatih hingga mencapai tingkat tertentu maka akan membawa manfaat diri dan lingkungannya.

Key words: 
1. Practice of jurus is inner power development.
2. Spirit of jurus, for body, mind and soul
3. Energy follow the mind
Merah : tempat penambangan energi yang optimal
Kuning : tempat penyimpanan energi
Biru : tempat penambangan energi yang kurang baik (kecuali untuk kundalini)
Berdasarkan penelitian dari Universitas Melbourne Australia tahun 2000

Jurus Nampon (PPSN)

JURUS PPSN (Paguron Pencak Silat Nampon)






1.Jurus Hiji


Pandangan lurus ke depan, kedua tangan disamping, telapak tangan menghadap kebawah.

Tarik tangan sekaligus dengan bahu keatas, putar bahu dan lengan, telapak tangan membalik keatas, kaki kanan maju bergeser.

Pada saat berhenti, telapak tangan keatas.
Filosofi : Berusaha terlebih dahulu, setelah itu baru menerima hasilnya
Makna Beladiri : Untuk membuka kuncian atau pegangan yang menggunakan putaran atau rotasi jurus, sekaligus menggunakan tonjokan dengan tangan mengepal dan tangan terbuka (sodokan).

Makna Kesehatan: Kekuatan difokuskan pada wilayah dada sehingga dari segi kesehatan meningkatakan ketahanan organ tubuh wilayah dada seperti paru-paru, saluran pernafasan serta jantung.

2.Jurus Dua Jeublag

Pandangan lurus kedepan, kedua telapak tangan sejajar bahu menghadap ke wajah kita.

Tarik bahu keatas dan telapak tangan kesamping, putar lengan dan pergelangan, hadapkan kedepan.
Filosofi : Terima segala sesuatu yang ada di lingkungan kita, serap yang baik dan keluarkan yang tidak baik dengan hati yang baik juga
Makna Beladiri : Selain membuka kuncian pegangan juga disertai dorongan telapak tangan, secara kembar atau sebelah tangan, kearah sasaran yang kosong.
Makna Kesehatan : Gerakan dari jurus ini bertumpu pada motor penggerak kedua bahu kiri dan kanan sehingga dari segi kesehatan akan meningkatkan daya tahan dan kekuatan tubuh pada daerah sekitar punggung bagian belakang.

3.Jurus Dua Teundeut

Pandangan lurus kedepan, kedua telapak tangan sejajar bahu menghadap ke wajah kita.

Tarik bahu keatas dan telapak tangan kesamping, putar lengan dan pergelangan, hadapkan ke bawah diikuti pandangan mata.
Filosofi : Redam semua sifat ekstreem yang ada di dalam diri dan yang ada di lingkungan kita
Makna Beladiri: Untuk menekan badan atau bagian badan lawan supaya terjerembab ke bawah.
Makna Kesehatan : Gerakan jurus yang agak membungkuk kedepan melatih otot-otot perut berkontraksi sehingga secara kesehatan akan meningkatkan daya tahan organ perut kebawah bagian depan tubuh seperti lambung, sistem pencernaan, usus buntu, hingga saluran ureter dan alat vital.



4.Jurus Tilu Tarik

Pandangan ke bawah, tangan kita dibawah (depan pusar), kemudian bawa ke atas sampai didepan muka, sambil diputar, dan tarik ke pusar. Sikut lengan seolah-olah dilempar kedepan.
Filosofi : Berusaha menjadi pribadi yang menarik dimanapun kita berada
Makna Beladiri : Menarik rambut/kepala, bawa ke arah kita supaya lebih mudah disambut oleh dengkul atau gerakan-gerakan jurus lainnya.
Makna Kesehatan : Gerakan jurus yang terfokus pada kekuatan menarik ke arah bagian tengah tubuh menjadikan peningkatan daya tahan tubuh bagian tengah yang berpusat pada cakra solar plexus.

5.Jurus Opat Liwat

Posisi tubuh menyamping ke kanan kita, dan lengan kanan diatas, lengan kiri dibawah, pandangan ke telapak tangan kanan. Kemudian putar kaki setengan lingkaran, sambil lengan diputar, keduanya kiri dan kanan, tambah gedog dan lemparkan.
Filosofi : Liwatkan hal-hal yang perlu diliwat
Makna Beladiri : Menyambut serangan lawan yang silang ditahan oleh satu tangan di daerah pergelangannya, kemudian sikut kita dengan menggunakan jurus ini mengarah pada titik rawan didarerah sikut lawan, sehingga dengan demikian badannya akan terpelanting.
Makna Kesehatan : Gerakan memutar bahu kiri dan kanan pada jurus ini selain meningkatakan ketahanan sekitar wilayah dada bagian atas juga ketahanan samping kiri dan kanan (dibawah ketiak).

6.Jurus Opat Tomplok

Posisi tubuh menyamping ke kanan kita, dan lengan kiri telungkup diatas tangan kanan yang menghadap keatas. Geser kaki setengah lingkaran dan gerakkan tangan seolah-olah membalikkan sesuatu benda, diikuti gedog.
Filosofi : Tomplokkan / berikan segala sesuatu dengan adil / seimbang kekiri dan kekanan
Makna Beladiri : Membanting lawan dengan gerakan ini, sehingga lawan terjatuh terlentang ke kiri atau ke kanan sesuai dengan kebutuhan.
Makna Kesehatan : Gerakan kombinasi antara memutar, menekan dengan sedikit membungkuk pada jurus ini meningkatkan ketahanan dan meningkatkan fungsi organ tubuh, sistem endokrin yang mengeluarkan enzim-enzim kebutuhan tubuh, seperti pankreas, empedu dan hati.

7.Jurus Opat Gileus

Posisi tubuh kita menyamping ke kanan kita, posisi lengan kanan diatas menyamping telungkup, mengarah ke depan, lengan kiri menyilang di depan perut, menyamping telungkup. Geser kaki setengah lingkaran, dan gerakkan tangan seolah-olah menggileus sesuatu dibawah kita samping kiri. Disaat terakhir posisi telapak tangan menghadap ke atas kedua-duanya. Sebaliknya melalui samping kiri, posisi lengan kiri dibawah menyamping telungkup, lengan kanan menyilang didepan perut dalam posisi telungkup. Geser kaki kiri setengah lingkaran dan gerakkan tangan seolah-olah menggileus sesuatu ketas samping kanan.
Filosofi : Gileus / hancurkan segala sifat-sifat tidak baik yang ada dihati sanubari, dan pasrahkan / ingat selalu ke Allah.
Makna Beladiri : Untuk menetralkan dorongan sebelah tangan ke arah dada kiri atau kanan yang sudah menempel atau rapat ke badan, kemudian dilakukan gerakan gileus telapak tangan memutar sehingga lawan kehilangan tenaga, kemudian bisa disusul dengan rangkaian jurus-jurus atau gerakan lain, diantaranya sikut atau pukul dengan telapak tangan miring ke arah pipi atau leher. Jurus Gileus merupakan jurus rapetan, bisa juga digunakan jurus balik, juga bisa digunakan untuk menyambut serangan lawan.
Makna Kesehatan : Gerakan memutar kiri dan kanan pinggang melatih tubuh bagian tersebut sehingga meningkatkan organ tubuh seperti ginjal oleh gileus kiri; hati dan sistem pencernaan usus 12 jari oleh gileus kanan.

 8.Jurus Opat Colok

Posisi tubuh menghadap ke depan, dan posisi lengan kiri di depan dengan telapak tangan menelungkup dan lengan kanan dibelakang lengan kiri dengan telapak tangan terbuka, pandangan mata dimulai di telapak tangan kanan. Kemudian gerakkan tangan seolah-olah menusuk ke depan kita.
Filosofi : Cegah orang lain untuk membicarakan keburukan-keburukan kita
Makna Beladiri : Menghadapai serangan sebelah sejajar, sebelah tangan menangkis serangan kesebelah luar, sebelah lagi melakukan gerakan colok ke daerah tenggorokan lawan.
Makna Kesehatan : Gerakan menyerang lawan di muka pada jurus ini secara psikis mengisyaratkan bahwa pertahanan seluruh tubuh sudah siap menghadapi menghadapi tantangan, artinya dari segi kesehatan meningkatkan daya tahan seluruh tubuh bagian depan dengan fokus pada hati sebagai kekuatan mental sebagai pengontrol dan mangaktifkan kelenjar thyroid ke seluruh badan untuk mengatur metabolisme tubuh.

9.Jurus Opat Potong

Posisi tubuh menghadap ke depan, posisi lengan kanan dibawah, lengan kiri diatas. Pandangan ke lengan kanan. Geser kaki kanan kedepan ikuti gerakan lengan kanan keatas dan lengan kiri ke bawah dalam gerakan memotong. Geser kaki kiri kedepan diikuti gerakan lengan kanan kebawah dan lengan kiri keatas dalam gerakan memotong.

Filosofi : Patahkan niat buruk orang dan niat buruk diri sendiri
Makna Beladiri : Menyambut serangan silang dari lawan, dengan menangkap pergelangan tangan lawan supaya menengadah, dan tangan lainnya melakukan gerakan memotong kesamping atau sesuai dengan gerakan tangan lawan.
Makna Kesehatan : Gerakan jurus yang agak mendongkak dan membungkuk membentuk peningkatan daya tahan tubuh bagian tulang belakang sebagai pengatur keseimbangan tubuh.


10.Jurus Lima / Penutup

Posisi lengan dan pandangan mata kebawah / didepan pusar kita. Gerakkan kaki kiri ke depan, dan putar lengan keatas sampai didepan muka, kemudian tarik ke muka/dahi kita.



Filosofi : Pasrah ke Allah Pencipta Alam Semesta
Makna Beladiri : Untuk membuka tangan lawan yang mencekik daerah leher, sehingga tangan lawan terbuka, lalu wilayah tengah lawan terbuka sehingga kita bebas menggunakan serangan dengan jurus lain.
Makna Kesehatan : Gerakan menarik energi dari bagian tengah tubuh ke arah atas, melatih tubuh hingga terjadi peningkatan daya kerja otak yang bersumber dari energi bagian bawah tubuh sebagai filter nafsu serta peningkatan panca indera, dari cakra bawah ke cakra mahkota dan mengendalikan energi dan emosi oleh nalar / pikiran.


Minggu, 12 Februari 2017

SILAT NAMPON

Paguron Pencak Silat Nampon 1932


1888-1962
Nampon (Alm) 1888-1962

Pendiri dan guru Ilmu Penca Silat aliran Nampon.dilahirkan di Ciamis.
Nampon berasal dari Banjar kampung Limasnunggal desa Banjar patroman
Berkedudukan/tinggal di Padalarang hingga tahun 1962
Meninggal pada usia 74 tahun di Desa Margajaya Jalan Margajaya Kampung Babakan Caringin desa Margajaya, kecamatan Ngamprah Kota Padalarang dan mendapat penghargaan pemerintah sebagai Perintis Kemerdekaan.
Istri berasal dari Banten
Pegawai perusahaan kereta api dizaman belanda, pada tahun 1902 Setelah belajar
diberbagai perguruan, Nampon belajar di Cianjur kepada Embah Khair pendiri aliran Cimande. Pada 1902, setelah wafatnya guru , Nampon menjadi guru di perguruan Cikalong. Selain belajar, Nampon banyak bergaul dengan pendekar dari berbagai dearah, termasuk Bang Kari dan Bang Madi di Jakarta.
Selama bekerja sebagai pegawai Jawatan Kereta Api Belanda Alm Nampon sudah memperlihatkan sikapnya sebagai anti penjajah, membenci karena sering melihat penderitaan orang sebangsanya di eksploitasi, dan direndahkan.
Dia tidak takut menunjukkan kebenciannya terhadap Belanda, sehingga dicap sebagai pengacau dan dianggap membahayakan Jawatan Kereta Api. Dan akhirnya dilepas dari kedinasannya .
Alm Nampon sejak keluar sering keluar masuk penjara karena tidak takut melawan pihak Belanda.
Justru karena sering masuk keluar bui, Alm Nampon berhasil membuahkan aliran silat bertenaga dalam. 10 jurus gabungan dari seluruh pelajaran dan pengalamnnya.


Aliran Kari dan Madi


Bang Kari dari Jakarta terkenal dengan teknik gabungan "potong"dan sikut yang mampu menjatuhkan lawan, Nampon terkagum pada tekniknya Bang Kari saat dia sedang latihan rapetan dengan seseorang , tatkala tiba tiba Bang Kari menjatuhkan lawannya dengan cara membalas serangan lawan dengan sikut yang melukai berat dan melumpuhkan lawan.
Sedangkan Bang Madi juga asal Jakarta terkenal membalas serangan lawan dengan teknik mematahkan siku lengan lawan dengan Giles.


Aliran Leleusan/Tantungan leleus- Embah Khair

Embah Khair pencipta aliran leleusan .
Gerakan lemas kaki dengan menggantungkan sebelah kaki dengan lemah secara bergantian.
Dari gerakan lambat , kaki bergantian dipercepat gerakannya.
Leleusan dikenal untuk merasakan tenaga lawan tanpa melihat lawan.
Dengan badan berdiri diatas satu kaki yang lemas, suber serangan tenaga lawan dapat dirasakan.Aliran ini juga dikenal dengan timbangan.
Suatu hari seorang Cina datang kedaerah Cianjur, untuk menantang Embah Khair karena didengarnya Embah Khair adalah jagoan "Tanah Jawa".
Merendah dia menolak dan mengatakan didaerah itu tidak ada jagoan.
Karean dideak terus akhirnya dia menerima tantangan.
Berkali kali diserang Embah Khair mengelak. Semakin kesal , Cina tersebut semakin bertubi tubi. Akhirnya Embah Khair mengelak colokan Cina, dan jejarinya Cina menancap dipohon Pinang. Seketikajejarinya dikunci dan badannya diikiat oleh selendangnya/kerembang Embah Khair kepohon pinang hinga tidak bisa bergerak.
Cina berteriak minta dilepas dan dibiarkan oleh Embah Khair.
Berjam jam dia meronta ronta hingga akhirnya lemas kehabisan tenaga.
Akhirnya Cina menyerah kalah, dan mulai belajar pada Embah Khair.
Cina bersumpah " 7 keturunannya saya tidak akan menyerang orang Indonesia"
Sejak saat itu daerah tersebut dinamakan daerah Cimande.
Dari Embah Khair Uwa Nampon belajar Jurus Gebreg dan Leleusan.
Istri Embah Khair bernama Uyut Ursi memiliki kepandaian penca silat yang sama dengan Embah Khair.
Salah satu keahlian Embah Khair dalam menggali Penca Silat adalah mempelajari gerakan binatang buas termasuk Macan Monyet, sehingga menciptakan aliran Pamacan dan Pamonyet. Embah Khair mengamati bagaimana binatang binatang berkelahi saling membunuh mati kehabisan nafas.



Paguron Penca Silat Nampon didirikan 1932 sebagai rasa syukur

Sejak lama Nampon berniat bahwa apabila dia dianugrahkan anak putra laki laki, sebagai tanda syukur atas lahirnya anak putra pertama, Nampon akan memberikan ilmunya kepada siapapun yang membutuhkannya. Pesannya"jangan takut, dan jangan tidak takut"
Akhirnya pada 1932, sesaat setelah kelahiran putranya yang pertama. Dia berlari ke pasar didepan stasiun kereta api Padalarang yang sedang ramai. Dia berteriak teriak seperti orang yang gila. Berteriak minta dipukuli oleh siapapun, boleh dengan senjata apapun. Disangka gila ada seseorang yang akan memukul runtuhkan Nampon. Gagal dipukul dia gunakan golok. Bukannya menaklukkan Nampon, bahkan orang tersebut terpental-pental setiap kali menyerang Nampon.
Menyerahlah orang itu, dan minta belajar kepada Nampon ilmu penca silat Nampon. Itulah murid pertama Nampon. Orang dari luar lingkungan keluarga Nampon sendiri. Sejak itu banyak pesilat dan murid yang belajar silat aliran Nampon. Pada tahun itulah mulai belajar Bapak Setia Muchlis, Guru yang masih turut aktif membina PPSN hari ini.



Lahirnya Penca Silat yang berbeda dari lainya

Sejak awal abad 20 tahun 1930an Penca silat di Jawa Barat semakin berkembang subur menjadi terbuka untuk orang luar bukan saja hanya yang berasal dari pesantren pesantren
Berbagai aliran penca silat bertemu di daerah seputar Cianjur Cikalong, Cimande, dan Cikaret. Bercampur saling memperkaya .
Pada masa itu terjadilah pengembangan munculnya penemuan penemuan baru penca silat aliran baru mulai semakin dibicarakan dimasyarakat persilatan termasuk jurus jurus rahasia Cikalong. Alm Nampon karena berasal dari keluarga rakyat biasa tidaklah dicatat dalam buku buku sejarah persilatan .
Ketika kejadian sumpah pemuda 28 Oktober 1928, para tokoh pemuda pejuang bangsa Indonesia yang berada di Bandung banyak yang belajar maenpo (silat). Tidak heran sebab silat selain salah satu kebudayaan bangsa, juga merupakan ketrampilan yang besar manfaatnya untuk menjaga diri. Banyak macam silat di daerah sunda namun dari sekian macam-macam silat namun hanya ada satu silat yang dapat mengungkapkan rahasia tenaga yang berasal dari Cianjur yang dipimpin ajengan RH Ibrahim yang hidup antara th 1840 sampai th 1900 dengan nama silat Cikaretan. Salah seorang muridnya yang berbakat dan disayang yaitu Nampon, bahkan setelah RH Ibrahim meninggal, tinggal Nampon yang meneruskan silat Cikaretan.


Jurus Gebreg Nampon (Gerakan regenerasi bersama)

Ciptaan Alm Embah Khair diturunkan kepada Uwa Nampon hasil pelajaran Alm Nampon yang puluhan tahun, menghasilkan gerakan yang berbeda dari lain dan berlandaskan sikap pandang Alm Nampon yang khas.
Apabila penca silat yang lainnya merupakan rangkaian gerakan dengan mengangkat kaki
Alm Nampon mencipatkan Gerak langkah merapat kaki selalu ditanah.
Dengan dasar 10 macam gerak penca.
Berlainan dgn jurus penca silat lain, Aliran Alm Nampon berpusat didada sehingga gerak ditangan serasa kosong.
Berorientasi pada kesamaan gerak. Dari seluruh organ anggota tubuh tangan kaki, dada
Tenaga otot dipusatkan di Otot dada dan walikat, dan gerak diakhiri dengan kesamaan tindak laku otot didada tangan kaki sabet digabreg
Dengan dasar yang khas inilah Jurus khas ini akhirnya dikenal dengan sebutan Jurus Gebreg (Singakatan dari gerakan Regenerasi Bersama).
Karena terkenal dengan gaya Penca Silat yang khas dan baru, muncul berbagai sebutan
Ada yang menamakan Ulin nampon, ada juga yang menamakannya Stroom, Timbangan, Spierkracht/tenaga dalam. Nama Spierkracht saat itu banyak dikenal sampai ke Jateng, Jatim sebagai nama penca silat ciptaan Alm Nampon
Sebagai pesilat yang mulai dikenal memiliki tenaga yang aneh, Nampon sering diuji dan ditantang oleh pendekar dari banyak daerah. Suatu hari dia berkunjung ke daerah Tegalega kota Bandung. Sedang bersilaturahmi dirumah kawannya,duduk sambil berdiskusi, tiba tiba masuk seorang tidak dikenal mengaku jawara Banten dan bertanya kepada Tuan Rumah , "Saya mendapat kabar adanya jagoan terkenal dirumah ini, dan saya ingin coba kebolehannya adu ilmu silat saya!".
Nampon yang kecil badan berdiam, mendahului tuan rumah serta mengatakan "saya tidak tahu siapa yang anda maksud, dirumah ini tidak ada yang jago silat". Si jawara Banten berdiam tetap duduk disitu. Saat itu masuk anak kecil yang tidak tahu permasalahan dan naïf, langsung menciumi tangan Nampon serta menyebutkan nama "Eh Uwa Nampon sumping" Orang yang tidak diundang langsung berteriak "Nah kan betul ada jagoan disini, kau Nampon.. pembohong". Seketika menantang" Ayo keluar saya mau bunuh kau pembohong !".
Merendah, berkali kali ditantang Nampon tetap menjawab tidak bersedia. Akhirnya Nampon terpaksa menyanggupi dengan jaminan apabila dia mati, keluarganya akan ditanggung oleh yang menang. Apabila dia kalah maka Nampon tidak perlu menanggung apapun.
Diserang berkali kali tidak mampu mengenai Nampon, semakin panas emosinya dan amarah.
Pada saat yang tepat inilah Nampon mengeluarkan ilmunya dan lawannya terpental jatuh dan tidak bangun lagi pingsan. Setelah sadar, orang tidak dikenal tersebut mengaku kalah, dan minta belajar Ilmu Nampon.


Alm Kiagoes Mahmoed Thamim Pendiri Paguyuban Penca Nampon Trirasa Bandung 1902-1982

Dilahirkan di Bandung tahun 1902, Alm Kiagoes Mahmoed Thamim, sejak kecil hobbynya adalah bermain penca silat. Alm KM Thamim setelah tamat sekolah, bekerja di berbagai lokasi di Jawa Barat sehingga berkesempatan belajar di berbagai perguruan termasuk Cikalong, Cikaret, Cimande. Bakatnya sudah terlihat sejak remaja dimana
KM Thamim berani menguji berbagai pendekar yang terkenal di Bandung.
Pernah setelah menikah, isterinya yang melarang dia pergi untuk bertanding.lagi, dengan alasan bekerja, dasar pendekar, dia diam diam pergi menguji seorang pendekar yang mulai dikenal di kota bandung. Pulang pulang dia dimarahi istrinya hingga harus tidur di depan beranda rumahnya, dengan kedua matanya biru habis bertanding.
Sejak 1932 Nampon mengajarkan ilmunya di daerah Ciburial Padalarang. Semenjak itulah silatnya disebut silat Nampon. Dalam pengajarannya dilakukan secara sembunyi-senbunyi agar supaya tidak diketahui oleh Belanda. Pada waktu itu di Bandung ada pendekar yang bernama Tamim Mahmud yang tinggal di Jl. Kopo. Dia sudah berguru dibeberapa perguruan silat dan sudah lazimnya pada waktu itu para pesilat sering mengadu kekuatan. Tamim Mahmud juga sudah menjajal kemampuannya ke beberapa pendekar silat, tetapi tidak ada yang mampu mengalahkan dia. Kebetulan pada waktu itu dia mendengar kabar di daerah Padalarang ada perguruan silat yang berbeda dari yang lain. Tidak ditunggu-tunggu lagi, dia menemui Nampon di perguruannya.


Alm KM Thamim, langsung menyatakan ingin menguji kebolehan Uwa Nampon yang terkenal dengan Spierkrachtnya. Alm Uwa Nampon tersenyum, sambil mempersilahkan KM Thamim menyerangnya. Berbagai serangan selalu berhasil dipatahkan. Pemuda yang bernama KM Thamim, kesal karena tidak merasakan adanya apa yang dinamakan Spierkracht. " Ach? Memang tidak ada?apa apa "
Seketika Uwa Nampon Alm menampar KM Thamim yang sedang kesal.
Kaget dan marah karena berhasil kena ditampar, KM Thamim bangkit amarahnya menyerang. Disaat itulah Ilmu Spierkracht dikeluarkan?.
Namun bagaimana adu kekuatan berlangsung tidak ada beritanya, yang didapatkan adalah Tamim Mahmud menyerah kalah kepada Nampon.
Demikian luar biasa ampuhnya silat nampon, bagaimana tidak setiap Tamim Mahmud mendekati musuhnya, dia sudah jatuh duluan. Beberapa kali dia jatuh, bangun lagi sambil memasang kuda-kuda, tetapi setiap menerkam atau memukul lawan dia jatuh lagi jatuh lagi. Sampai akhirnya Tamim Mahmud mengakui kekalahannya bahkan selanjutnya berguru pada Nampon tahun 1932.
Selama belajar, Alm Nampon sudah menaruh perhatian besar kepada Alm KM Tamim karena kemahiran dan kemampuannya menyerap Ilmu Nampon. Setahap demi setahap Alm KM Tamim ditingkatkan dari murid menjadi pelatih. Atas sepengetahuan Alm Nampon, Alm KM Tamim diizinkan mulai melatih di beberapa padepokan binaan Alm Nampon di Situ Aksan, Cibadak,Babakan Ciamis, dan di jalan Situsaeur dirumahnya
Embah Lebek. Pada tahun 1937 Alm Nampon akhirnya mengizinkan Alm KM Tamim mendirikan padepokan sendiri dan mengajar dibawah bimbingan Guru Alm Nampon di tempat tinggalnya Uwa KM Tamim sendiri. Sejak saat itu lahirlah Paguron Penca Silat Nampon Trirasa yang kini banyak dikenal dengan Trirasa Jalan Kopo 144. salah satu pengurus paguron Penca Silat Nampon Trirasa adalah Putra Alm KM Tamim yaitu Joesoef Tedjasukmana yang menjabat sebagai Sekretaris pertama Padepokan Nampon Trirasa.
Oleh karena Padepokan Nampon di Padalarang sering diintai oleh Belanda dan dicurigai sebagai tempat kumpulnya pemberontak ; pada tahun 1937, Bapak Alm Nampon mengajarkan ilmunya tidak lagi di Padalarang tetapi pindah ke Jalan Kopo 144 (dahulu Situsaeur) tempatnya Alm KM Tamim . Pada waktu itu perguruan sudah menggunakan nama Tri Rasa dengan murid-muridnya kebanyakan dari kalangan mahasiswa.


Bung Karno dan Moh. Natsir 1942


Pada 1942 mahasiswa yang belajar silat ditempat itu kebanyakan mahasiswa THS, Siswa Kweek School, AMS MULO, Arabach School, HBS dan OSVIA. Pada waktu itulah Bung Karno dan Moh. Natsir belajar silat. Namun apa maksudnya Bung Karno belajar silat apakah hanya untuk mengisi waktu saja atau sengaja untuk menjaga diri. Namun yang jelas dia belajar silat bahkan mampu sampai mengeluarkan tenaga dalam.
Kita mengetahui dari sejarah, percobaan pembunuhan beberapa kali yang gagal atas mantan Presiden RI yang pertama, termasuk penembakan saat shalat Jum?at di Mesjid Istana, dan penggranatan di Sekolah Cikini. Ketika ditanya oleh salah satu murid mengenai kejadian itu Uwa Nampon hanya menjawab, "Ya?itulah Ilmu Nampon?.dan kamu belajarlah baik baik Ilmu yang saya ajarkan?.Inya Allah selamat" tutur Nampon kepada muridnya.
Tokoh lainnya yang belajar TRIRASA di antaranya Alm Gusti Husaini ( Dokter spesialis mata), Syarif Jaya (dahulu Dokter di jalan Pungkur) dan Dr Muryani, semua muridnya tersebar di berbagai tempat.
Di zaman Bung Karno dan Moh. Natsir belajar ilmu silat, banyak juga anak-anak yang belajar, dengan demikian yang belajar silat dibagi menjadi dua yaitu golongan dewasa dan anak-anak. Untuk anak-anak sudah di ciptakan silat "kembangan dan buah" seperti umumnya silat yang lainnya yaitu menggunakan kendang. Silat TRIRASA ada 10 jurus, untuk anak-anak dimasukkan unsur-unsur halus yang mengambil dari jurus Sabandar (nama daerah di Cianjur, kenang-kenangan ketika Pak Nampon berguru ke
Ajengan RH Ibrahim serta jurus Kari dan Madi (Kari dan Madi, keduanya orang Betawi, sahabat seperguruan Pak Nampon).
Dalam perkembangannya ketika itu banyak kaum terpelajar dan tokoh-tokoh pergerakan yang belajar silat kepada uwa Nampon dengan cara sembunyi-sembunyi karena apabila ketahuan akan ditangkap oleh Belanda. Sedangkan Uwa Nampon sendiripun sebagai tokoh pergerakan telah berani mengambil resiko untuk ditangkap sehingga sering keluar ? masuk bui. Bahkan pada masa pendudukan Jepang, banyak serdadu Jepang yang belajar pada beliau.
Sejak Perang kemerdekaan, dan dikarenakan sebagian besar murid Alm Nampon dan KM Tamim menjadi pejuang, dan prajurit, padepokan dibawah binaan Nampon dan Alm KM Tamim dinon aktifkan.


H Setia Muchlis ? Pendiri Paguron Penca Silat Kiwari

H Setya Muchlis belajar Ilmu Nampon mulai 1932 dibimbing langsung oleh Uwa Nampon.
Sebagai seorang prajurit beliau sangat memahami arti dari Ilmu Penca Silat Nampon dan manfaatnya bagi keselamatan dan keamanan dirinya. Dibawah ini pengalaman yang paling mengesankan dalam pemanfaatan Ilmu Nampon;
Saat revolusi 1947, sebagai komandan pleton, dalam rangka perlawanan diwilayah bandung selatan, berhasil mengumpulkan senjata dari sisa tentara Jepang.
Kemungkinan karena keberhasilan nya, ada yang iri dan dendam padanya. Dia dan beberapa kawan ditahan untuk diinterogasi oleh TNI di Jl Cihampelas..
Malam hari, saat H Setia Muchlis mau buang air kecil, diluar rumah, dibelakang mendengar suara/bunyi klik beberapa kali. Setelah masuk kembali, ada seorang penjaga menghampiri dan memberitahukan/mengucapkan "Selamat,"
Dari pernyataan penjaga itu dia menyadari bahwa dia hampir mati terbunuh. Sebenarnya saat buang air kecil diluar dia ditembak oleh pengkhianat yang iri hati dan dendam padanya . Memang Allah SWT masih melindunginya dan tembakan itu tidak berhasil karena senjata tidak meletus. Malam harinya, dia dan kawan2 memutuskan kabur. Saat malam hari,jam 03:00 masih ngobrol2. Kawan2 ragu dan ingin membatalkan, H Setia Muchlis yakin bahwa bia dia terus disana, pasti akan dibunuh keesokan harinya. Dengan memohon pada Allah SWT; setelah pasang harkatan, para penjaga tertidur.H Setia Muchlis dan kawan kawan berhasil melarikan diri dan diujung jalan Cihampelas mereka berpisah untuk menghilangkan jejak..
Salah satu pengalaman yang berkesan lainnya adalah saat H Setia Muchlis mendapat tugas disekitar wilayahnya . Saat itu ada laporan mendadak akan terjadi serangan musuh didekat rumah., H Setia Muchlis menyiapkan pasukannya menghadang musuh yang diketahui melebihi kekuatannya di dekat rumah di Suka mukti Bandung Selatan. . H Setia Muchlis menyadari bahwa dia terjepit karena lokasi dia yang terbuka, pasukannya menjadi sasaran empuk tanpa perlindungan dan akan habis dibantai.
Dengan tenang dan pasrah pada Allah SWT , dia menggunakan harkatannya dan segala pengetahuan Ilmu Namponnya. Ketika serbuan tiba H Setia Muchlis menangkis serangan musuh Belanda, mereka memukul pasukannya dengan bertubi-tubi tembakan, serangan mortir dan granat. Semuanya tidak berhasil menembus pertahanan H Setia Muchlis . Akhirnya musuh mundur dan pasukan H Setia Muchlis lolos tanpa korban, dan tidak ada tembakan yang mengenai dia dan pasukannya.
Setelah revolusi selesai?. saat H Setia Muchlis menyebrang jalan, tiba2 motor Harley Davidson akan menabraknya, refleks memasang harkatan. Pengendara dan pembonceng terpelanting sommersault berkali2. Patah tulang. H Setia Muchlis lolos hanya sobek celana.
Beberapa waktu lalu, ada 2 maling tertangkap basah tertidur dihalaman rumah. Mereka masih tertidur saat polisi dating. Begitu pulasnya tidur harus dibangunkan setelah diguyur air.
Kini H Setia Muchlis sebagai Dewan Guru, terus mengabdikan dirinya pada pengembangan agama dan Penca Silat Nampon. Belaiu terus tanpa lelah mendorong para pemuda/I mendalami Ilmu Nampon, dibarengi dengan pendalaman agamanya guna mendapatkan keseimbangan yang baik jasmani rohani dalam menjalani hidup didunia dan akhirat. H Setia Muchlis kini aktif mengasuh lebih dari 10 padepokan di daerah Sukamukti, dan Soreang Bandung Selatan.
Salah satu amanat Uwa Nampon yang sangat dia ingat dan kini dia teruskan kepada segenap murid PPSN untuk dihayati dan amalkan adalah" Lindungilah yang dianiaya dan lindungilah yang menganiaya"


H. Joesoef Tedjasukmana Tamim (Putra Alm KM Tamim)

Bapak Joesoef Tedja Soekmana putra tertua Alm KM Tamim yang pertama kali belajar menari ketika berumur 10 tahun sekarang dosen tari di ASTI/IKI Bandung .
Bapak H Joesoef belajar langsung penca silat Tenaga Dalam dari Uwa Nampon.
Dia dapat disebut adik seperguruan Bung Karno dan Moh. Natsir di perguruan TRI RASA, bahkan adik seperguruan ayahnya yaitu Alm KM Tamim. Pada waktu itu pakaian perguruan TRI RASA warnanya merah putih yaitu bajunya berwarna merah, celana pangsi berwarna putih dan sabuk berwarna hijau.
Tahun 1960 ayah H Joesoef - Alm KM Tamim menghidupkan kembali perguruan
TRI RASA, awalnya pada tahun 1963 jaman KAPPI dan KAMI perguruan TRI RASA ramai kembali, kebanyakan muridnya mahasiswa seperti dari ITB, UNPAD dan UNPAR. Ada juga mahasiswa dari Malaysia, Thailand bahkan Jerman, siapapun diterima cuma syaratnya adalah beragama Islam.


Pembangunan kelembagaan PPSN

Alm Nampon sebagai Guru senantiasa menekankan bahwa Ilmu Nampon perlu dilestarikan, diajarkan kepada mereka yang membutuhkannya secara selektif. Beliau mengutamakan kualitas daripada kuantitas. "Sebarkanlah Ilmu ini keseluruh Indonesia kepada mereka yang membutuhkan" demikian amanat Alm Nampon kepada Alm KM Tamim, yang dipercayakan membina dan membangun padepokan Nampon Trirasa di Jalan Kopo (dahulu Situsauer).
Penca Silat sebagai ilmu secara tradisi diajarkan langsung dibawah bimbingan Guru.
Dimasa lalu Peguron sepenuhnya dibawah pengabdian dan pertanggungan jawaban Guru. Mengelola, melaksanakan,mengembangkan Ilmu sekaligus organisasi dibawah kebijakan Guru. Peguron berkembangsubur berkat pengabdian tulus dari para Guru, amal ibadahnya dalam memberi arti dalam kehidupannya sebagai mahluk yang bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa. Ilmu dan Organisasi menjadi satu.
Perguruan Penca Silat Nampon Trirasa yang banyak beranggotakan mahasiswa, dan pelajar mulai merintis suatu perguruan yang dikelola semakin baik .
Disadari oleh para guru dan anggotanya , bahwa dalam perjalanan waktu perguruan penca silat perlu pengembangan serta penyesuaian tatanan mengikuti perubahan, sehingga mampu senantiasa menempatkan Ilmu Nampon Trirasa bermanfaat bagi masyarakat dan bangsanya .
Alm KM Tamim melihat bahwa dimasa mendatang paguron diharapkan dapat dikelola oleh Guru dan pelatih sebagai penanggung jawab Ke ilmuan didampingi oleh pengelola Organisasi secara baik, dengan tetap berpegang pada nilai ? nilai luhur serta sikap pandang Nampon . Memutar roda usaha Peguron secara efektif dan efisien, serta standar ? tatakrama, tatacara dilandasi semangat kekeluargaan, terbuka, saling memajukan, dan saling melindungi. Saling didengar dan saling mendengar. Dengan cara inilah diharapkan ahwa Ilmu Nampon dapat diteruskembangkan oleh para gurunya, secara berkesinambungan dan berkelanjutan sepanjang zaman.
Mulai saat itulah kita mulai mengalami organisasi Penca Silat Nampon Trirasa.


Paguyuban Penca Silat Nampon Trirasa Bandung ?1940

Sejak pembukaan di tahun 1937, baru pada tahun 1940 disahkan kepengurusan untuk pertama kali.
Dinamakan Paguyuban Penca Silat Nampon Trirasa Bandung
Mulai saat itu , kepengurusan sudah dirintis pengembangan dengan pembagian tugas dan tanggng jawab bersama antara Keilmuan dibawah tanggung jawab Guru didukung Organisasi dengan pengurus lainnya yang terdiri dari murid dan anggota.
Golongan Dewasa & Remaja susunan pengurus adalah :
Ketua: Oedes Sorjana
Wakli Ketua: Koerniali
Sekretaris: Oe Joesoef Tedjasukmana Tamim
Bendahari: R. Entoh Rasidi
Komisaris: Pathi
Guru Jurus & Kembang: Papih Denlop
Bapak Eki
Guru Usik-usikan/Rapatan & Bapak KM Tamim Mahmud
Metode Tenaga Dalam


PERSATUAN PENCA SILAT NAMPON ( P.P.S.N ) 1953

Pada 1 Desember, 1953 organisasi dimekarkan dengan perubahan nama menjadi
Pusat PERSATUAN PENCA SILAT NAMPON disingkat P.P.S.N. dengan nama-nama
anggota Pengurusnya sebagai berikut :
Pengurus Pusat terdiri dari :

Ketua : Darma Wirama
Wk. Ketua : S. Hardjasomantri
Wk. Ketua : R. Soewirdjo
Sekretaris : R. Soewirdjo
Bendahari : R. Lamria (I), Muchtar (II)

Pembantu2 : 
1. R. Gumiwang
2. A. Sambassaputra
3. E. Diraatmadja
4. E. Adung

Pembantu-pembantu yang bertugas penghubung di daerah- daerah/tempat-tempat :
1. Achmad Basah 13. Wikarta
2. Rd. O. Darmakusumah 14. Atma
3. Tardjian 15. Achmad
4. Tarmidi 16. Karta
5. M. Sukasman 17. Hadji Djarkasih
6. Rachmat 18. Mirta
7. U h I 19. K.M. Tamim
8. Suhadi Wirasubrata 20. Udin
9. Undang Sukria 21. Tjutju
  1. Sarodji
22. Chaeroni


  • Soma
  • 23. Aleh Saleh


  • Ms. Oon
  • 24. Oetjoep Joesoef


    Perguruan penca silat berakar aliran Nampon
    Raga Jati di - Banyumas pimpinan Bapak Khaironi, Bapak Harno
    Jurus Penyadar ? JSP Tegal pimpinan Bapak Wakri
    Mbah Harno
    Mbah Harno
    Mbah Karta


    Mbah Chaeroni












    Tanpa Nama ? Semarang pimpinan Bapak Achmad Tarmidi,memiliki pemondokan Pondok Baru.


    Sumber : www.nampon.com
    Mbah Boegel Tardjian